![]() |
indopositive / indopositive.org |
Berbeda
dengan teori behavioristik, teori kognitif lebih mementingkan proses belajar
dari pada hasil belajar. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan belajarnya. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu
proses yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek
kejiwaan lainnya.
Prinsip
Umum Teori Belajar Kognitif
1.
Lebih
mementingkan proses belajar daripada hasil.
2.
Disebut model
perseptual.
3. Tingkah laku
seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya.
4. Belajar merupakan
perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai
tingkah laku yang nampak.
5. Memisahkan atau
membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang
kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah.
6. Belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi,
emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
7.
Belajar
merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
8.
Dalam kegiatan
pembelajaran keterlibatan siswa aktif sangat diperlukan.
9.
Materi
pelajaran disusun dengan pola dari sederhana menuju yang lebih
kompleks.
10. Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
Tokoh
Dalam Teori Belajar Kognitif
1.
Piaget
Menurut Piaget, perkembangan
kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Dengan makin bertambahnya
umur seseorang, maka makin kompleks susunan sel syarafnya dan makin meningkat
pula kemampuannya.
Prinsip teori Piaget
· Perkembangan
kognitif merupakan suatu proses gentik, suatu perkembangan yang didasarkan atas
mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
· Semakin
bertambah umur maka semakin bertambah kompleks susunan syarafnya dan akan
meningkat pula kemampuannya.
· Proses adaptasi
mepunyai dua bentuk dan terjadi secara simultan yaitu akomodasi dan asimilasi.
· Asimilasi adalah
proses perubahan apa yang di pahami seseuai denganstruktur kognitif. (apabila
individu menerima infomasi atau pengalaman baru maka informasi tersebut akan
dimodifikasi sehingga cocok dengan struktur kognitif yang dia punya).
· Akomodasi
adalah proses perubahan struktur kognitif sehingga dapat dipahami (apabila
struktur kognitif yang sudah dimiliki harus disesuaikan dengan informasi yang
diterima).
Teori Perkembangan Kognitif “Piaget“ Dalam Pembelajaran
· Bahasa dan cara
berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
· Anak-anak akan
belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus
membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
·
Materi yang
harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
·
Berikan peluang
agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
·
Dalam belajar
anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan
temannya.
2.
Bruner
Bruner menekankan adanya pengaruh
kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya, “free discovery
learning” ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan
kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang dapat
ditingkatkan dengan cara menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai
dengan tahap perkembangan orang tersebut. Model pemahaman dari konsep
Bruner menjelaskan bahwa pembentukan
konsep dan pemahaman konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda
dan menuntut proses berpikir yang
berbeda pula.
Prinsip teori Bruner
· Perkembangan
kognitif ditandai dengan adanya kemajuan menaggapi rangsang.
· Peningkatan
pengatahun bergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara
realistis.
· Perkembangan
intelektual meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada orang lain.
· Interaksi
secara sistematis diperlukan antara pembimbing/ guru dan anak untuk
perkembangan kognitifnya
· Bahasa adalah
kunci perkembangan kognitif
· Perkembangan
kognitif ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan bebrapa alternatif dan
memilih tindakan yang tepat.
Perkembangan kognitif Bruner dibagi dalam tiga tahap, yakni
· Enaktif, yaitu
tahap jika seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami
lingkungan sekitaanya.
· Ikonik, yaitu
tahap seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan
visualisasi verbal (anak belajar melalui bentuk perumpamaan dan perbandingan.
· Simbolik yaitu
tahap seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan abstrak yang sangat
dipengaruhi oleh kemampuan dalam berbahasa dan logika.( anak belajar melalui
simbol bahasa, logika, matematika).
3.
Ausubel
Menurut Ausubel, belajar merupakan
asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan
dihubungkan dengan pengtahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk struktur
kognitif. Teori ini banyak memusatkan perhatiannya pada konsepsi bahwa
perolehan dan retensi pengetahuan baru merupakan fungsi dari struktur kognitif
yang telah dimiliki siswa.
Prinsip Teori Ausubel
· Proses belajar
akan terjadi jika seseorang mampu mengasimilasikan pengetahuan yang tlah
dimilikinya dengan pengetahuan baru
· Proses belajar
akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan stimulus, memamahi makna
stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami
· Siswa lebih
ditekankan unuk berpikir secara deduktif .
Aplikasi
teori kognitif dalam pembelajaran
1.
Keterlibatan
siswa secara aktif amat dipentingkan
2. Untuk
meningkatkan minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan
pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
3. Materi
pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana
ke kompleks.
4. Perbedaan
individu pada siswa perlu diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan