Muhammad
Mahsus
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
Berkembangnya teknologi dari masa ke masa
menuntut masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM baik dari segi
intelektual maupun hard skills. Hard
skills adalah kemampuan spesifik seseorang pada suatu bidang tertentu yang
telah dipelajari dan ia tekuni selama bertahun tahun baik melalui pendidikan
sekolah, pelatihan, maupun lembaga kursus. Kebanyakan mahasiswa dalam
perkuliahannya mereka berlomba-lomba meraih indeks prestasi yang tinggi.
Meskipun dalam hal ini ada beberapa mahasiswa yang tidak begitu
memperdulikannya. Namun, perlu diketahui bahwa dunia kerja dimasa kini tidak
hanya butuh sumber daya manusia yang unggul dalam pengetahuan dan hard
skills saja, melainkan juga menuntut adanya soft skills (Noto
Widodo, Pardjono 2013; Andrews and Higson 2008) yang
unggul. Soft skills adalah kemampuan untuk mengelola emosi di dalam diri,
berinteraksi dengan orang lain baik individu maupun kelompok, serta mampu
mengorganisir SDM yang ada untuk mencapai tujuan. Soft skills berperan
penting dalam kesuksesan seseorang dan bahkan menjadi poin utama. Hal ini
dikuatkan dengan adanya hasil penelitian NACE (National Association of
Colleges and Employers) yang menunjukkan bahwa IP (indeks prestasi) dalam
perkuliahan berada pada urutan ke-17 dari beberapa faktor penentu kesuksesan
individu dalam dunia kerja(Putra
and Pratiwi, 2005). Dengan demikian, perlu bagi
pendidik dalam pembelajarannya baik disekolah maupun perkuliahan untuk membelajarkan
soft skills kepada siswa(Schulz,
2008).
Mengutip ketujuh soft skills
tersebut dari kategorisasi oleh Patrick S. O’Brien dalam bukunya “Making
College Count” yang menyebut ketujuh soft skills utama ini dengan
sebutan Winning Characteristics. Ichsan dalam bukunya Sukses Dengan
Soft skills memodifikasinya menjadi akronim COLLEGE (Communication
Skills, Organizational Skills, Leadership, Logic, Effort, Group Skills, Ethics).
Communication Skills terdiri dari keterampilan komunikasi
lisan dan tulisan. Keduanya sangat penting untuk menggali informasi sedetail
mungkin untuk kemudian disampaikan kepada pihak ketiga dan sterusnya dengan
bahasa yang baik dan mudah dipahami. Organizational Skills terdiri
dari keterampilan dalam mengatur dan me-manage waktu se-efektif dan
se-efisien mungkin dalam menyelesaikan banyaknya tugas dan kewajiban dengan
hasil yang maksimal dan stress minimal. Selain keterampilan manajemen waktu, perlu
keterampilan dalam pengelolaan motivasi diri dan pengelolaan pola hidup sehat
serta penampilan yang mampu menunjang performa yang sempurna. Leadership
sangat penting dalam suatu pekerjaan yakni usaha mempengaruhi dan
mengarahkan sumber daya manusia untuk meraih suatu tujuan atau visi misi, baik
kepemimpinan efektif maupun relasional. Logic lebih
diarahkan pada keterampilan individu dalam menyelesaikan masalah secara kreatif
baik menciptakan solusi atau produk baru maupun penyempurnaan dari yang
sebelumnya. Effort adalah kemampuan individu dalam menghadapi
berbagai tekanan dan mampu mengendalikan stress, mampu bersikap asertif serta
kesadaran untuk mau belajar terus-menerus. Group Skills adalah kemampuan interpersonal untuk mengelola
perbedaan pendapat dalam anggota, serta meningkatkan pola kerjasama menjadi sinergi
dan saling melengkapi. Ethics memiliki karakter dapat dipercaya,
hormat, bertanggung jawab, perhatian, adil, dan taat peraturan.
Berdasarkan pembahasan diatas, maka soft
skills sangat penting bagi seseorang individu yang ingin meraih sukses dalam
dunia kerja. Namun demikian, individu perlu mempunyai keahlian atau hard skills
pada suatu bidang yang ia tekuni. Oleh karena itu, baik soft skills maupun hard
skills, kedua saling melengkapi satu sama lain serta berperan penting dalam
menunjang kesuksesan seseorang. Soft skills tanpa didukung hard skills maka
tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat, sedangkan hard
skills tanpa adanya soft skills akan menghilangkan sifat sosial pada seseorang.
Daftar Pustaka
Andrews, Jane, and Helen Higson. 2008. “Graduate Employability, ‘Soft Skills’ Versus ‘Hard’ Business Knowledge: A European Study.” Higher Education in Europe 33 (4): 411–22. https://doi.org/10.1080/03797720802522627.
Noto Widodo, Pardjono, Widarto. 2013. “Pengembangan Model Pembelajaran Soft Skills Dan Hard Skills Untuk Siswa SMK.” Jurnal Cakrawala Pendidikan, no. 3 (January). https://doi.org/10.21831/cp.v0i3.1139.
Putra, Ichsan S., and Ariyanti Pratiwi. 2005. Sukses Dengan Soft Skills. Bandung: Direktorat Pendidikan ITB.
Schulz, Bernd. 2008. “The Importance of Soft Skills: Education beyond Academic Knowledge.” NAWA Journal of Language and Communication, 10.
Daftar Pustaka
Andrews, Jane, and Helen Higson. 2008. “Graduate Employability, ‘Soft Skills’ Versus ‘Hard’ Business Knowledge: A European Study.” Higher Education in Europe 33 (4): 411–22. https://doi.org/10.1080/03797720802522627.
Noto Widodo, Pardjono, Widarto. 2013. “Pengembangan Model Pembelajaran Soft Skills Dan Hard Skills Untuk Siswa SMK.” Jurnal Cakrawala Pendidikan, no. 3 (January). https://doi.org/10.21831/cp.v0i3.1139.
Putra, Ichsan S., and Ariyanti Pratiwi. 2005. Sukses Dengan Soft Skills. Bandung: Direktorat Pendidikan ITB.
Schulz, Bernd. 2008. “The Importance of Soft Skills: Education beyond Academic Knowledge.” NAWA Journal of Language and Communication, 10.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan