,

Teori Belajar Konstruktivisme

www.pengetahuanku13.net

Dalam psikologi belajar, pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, lingkungan dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan pengetahuan, membentuk keterampilan, nilai, dan mengubah sudut pandang seseorang.Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika pembelajaan berlangsung. Dalam sebuah proes pembelajaran tentu kita mengenal teori belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana seseorang dapat belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran.

Teori konstruktivisme adalah suatu teori belajar yang menekankan kepada siswa bahwa "para siswa sebagai pembelajar tidak boleh menerima begitu saja pengetahuan yang mereka dapatkan, tetapi mereka secara aktif harus membangun pengetahuan secara individual."  Teori ini berpandangan bahwa siswa yang berinteraksi dengan berbagai obyek dan peristiwa akan lebih mudah memperoleh dan memahami pola-pola terhadap obyek dan peristiwa tersebut. Para ahli konstruktivisme memandang bahwa belajar merupakan hasil dari konstruksi mental. Para siswa belajar dengan mencocokan informasi baru yang mereka peroleh bersama-sama dengan apa yang telah mereka ketahui. Siswa akan dapat belajar dengan baik jika mereka mampu mengaktifkan konstruk pemahaman mereka sendiri. 

 

Ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme

1.      Menekankan pada proses belajar bukan mengajar.

2.      Mendorong terjadi kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa.

3.      Memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang ingin dicapai.

4.      Berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses, bukan menekan pada hasil.

5.      Mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan.

6.      Menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.

7.      Menekankan konteks siswa dalam belajar.

8.      Memperhatikan keyakinan dan sikap siswa dalam belajar.

9.      Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan dan pemahaman baru yang didasarkan pada pengalaman nyata.

10.  Mendorong berkembangnya rasa ingin tahu pada siswa.

11.  Penilaian belajar lebih menekankan pada kinerja dan pemahaman siswa.

12.  Berdasarkan proses belajarnya pada prinsip-prinsip teori kognitif.

13. Banyak menggunakan terminologi kognitif untuk menjelaskan proses pembelajaran, seperti prediksi, infersi, kreasi dan analisis.

14.  Menekankan bagaimana siswa belajar.

15.  Mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog dan diskusi dengan siswa lain dan guru.

16.  Sangat mendukung terjadinya belajar kooperatif.

17.  Melibatkan siswa dalam situasi dunia nyata.

 

Catatan

Teori konstrutivisme memiliki peranan yang baik di dalam kelas. Teori ini mampu mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar, maksudnya adalah dengan menghargai gagasan-gagasan atau pemikiran siswa dalam berpikir mandiri berarti guru membantu siswa menemukan identitas intelektual mereka.  Para siswa yang merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan kemudian menganalisis serta menjawabnya berati telah mengembangkantanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri serta telah menjadi pemecah masalah (problem solver)

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan