PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam
rangka mempengaruhi peserta didik menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan
lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahaan dalam dirinya yang
memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan yang
dimaksud di sini adalah proses belajar mengajar secara formal di lembaga
pendidikan khususnya sekolah. Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat
penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat
melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup,
dengan kata lain melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita
yang didambakan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
siswa dalam belajar. Faktor-faktor itu berasal dari internal maupun eksternal.
Kita bisa mengetahui dan membedakan faktor mana saja yang bisa meningkatkan
belajar siswa. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas pengertian
faktor belajar, dan beberapa faktor yang mempengaruhi belajar.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian faktor belajar?
2.
Apa
saja faktor internal dalam belajar?
3.
Apa
saja faktor eksternal dalam belajar?
C.
Tujuan
Masalah
Adapun tujuan dari makalah ini:
1.
Untuk
mengetahui pengertian faktor belajar.
2.
Untuk
mengetahui faktor internal dalam belajar.
3.
Untuk
mengetahui faktor eksternal dalam belajar.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Faktor Belajar
Hintzman (Syah, 2010:88) menyatakan bahwa: “ Learning is a change
in organism due to experience which can affect the organism’s beravior”.
Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisasi (manusia atau
hewan) disebabkan oleh perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah
laku organisme tersebut.[1]
Faktor-faktor belajar adalah peristiwa belajar yang terjadi pada
diri pembelajar yang dapat diamati dari perbedaan perilaku sebelum dan sesudah
berada didalam proses belajar, sebab dalam makna belajar adalah dengan adanya
perubahan perilaku seseorang ke arah yang lebih baik dalam melaksanakan
pembelajaran.[2]
B.
Faktor
Internal
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri dan dapat mempengaruhi terhadap belajarnya.
1.
Jasmaniah
Kondisi umum jasmani yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas pelajar
dalam mengikuti pelajaran. Untuk mempertahankan kebugaran jasmani agar tetap bugar,
siswa sangat dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, pola
istirahat dan olahraga ringan yang paling memungkinkan untuk dilakukan.
2.
Psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran pelajar. Di antara
faktor-faktor yang bersifat psikis dan esensial adalah tingkat kecerdasan,
sikap, bakat minat dan motivasi.[3]
Faktor-faktor ini mencangkup sebagai
berikut:
a)
Kecerdasan
Kecerdasan pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psikofisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara yang tepat.
b)
Sikap
Sikap adalah bentukan sosial dan
personal. Artinya, sikap seseorang muncul akibat pengaruh lingkungannya. Namun
di sisi lain, sikap pun terkait dengan faktor internal perseorangan, yaitu rasa
benci dan senang.
c)
Bakat
Tidak ada bukti bahwa apa yang
dianggap bakat itu bersifat tetap. Masih ada kemungkinan bahwa bakat itu
mengalami perubahan atas pengaruh lingkungan.[4]Bakat
merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang memiliki bakat dalam bidang bahasa akan mudah
menerima pelajaran atau informasi yang berkenaan dengan bahasa dari pada
pelajaran menghitung.
d)
Minat
Reber (1988) menyebutkan bahwa minat
tidak termasuk istilah psikologi yang populer. Sebab, ia bergantung pada banyak
faktor internal, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan.
Minat dapat memengaruhi kualitas
belajar seseorang dalam bidang studi tertentu. Minat seseorang pada suatu mata
kuliah tertentu mendorong dirinya bersikap positif pada mata kuliah yang
bersangkutan.
e)
Motivasi
Motivasi adalah kondisi psikologis
yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk belajar
adalah kondisi pisikologi yang mendorong seseorang untuk belajar.
C.
Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan unsur
lingkungan luar dari peserta didik.[5] Seperti
faktor internal, terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan secara sosial
dan faktor lingkungan non sosial.
1.
Lingkungan
sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti
guru, staf, administrasi, dan teman-teman sekelas, dapat mempengaruhi semangat
belajar seseorang. Para guru yang menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik
dan memberikan teladanyang baik dan rajin, khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdidkusi, dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa. Sementara
itu, sikap para pekerja administrasi yang mengagap pengemis menganggu aktifitas
belajar mereka.
Termasuk lingkungan sosial yang
mempengaruhi belajar adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman
sepermainandisekitar perkampungan seorang siswa. Kondisi masyarakat
dilingkungan kumuh yang serba kekurangandan anak-anak penganggur, misalnya
sangat mempengaruhi aktivitas belajar. Paling tidak, seorang siswa akan
menemukan kesulitan ketika ingin menemukan teman belajar atau berdiskusi atau
meminjam alat-alat belajar tentu yang kebetulan belum dimilikinya. Lingkungan
sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan
keluarga siswa itu sendiri.
2.
Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk
mempengaruhi lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, tempat
tinggal seseorang, alat-alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar yang
digunakan pelajar. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar seseorang. Kondisi sempit dan rumah yang berantakan serta
berada di perkampungan terlalu padat serta tidak memiliki sarana umum untuk
kegiatan remaja akan mendorong siswa untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang
sebenarnya tidak pantas dikunjungi.[6]
Selain itu ada juga faktor yang
lain:
1)
Faktor
Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam
lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan
yang disebut ekosistem. Saling ketergantungan antara lingkungan biotik dan
abiotik tidak dapat dihindari. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan
diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Oleh karena kedua
lingkungan ini akan dibahas satu demi satu dalam uraian berikut.
a)
Lingkungan
alami
Lingkungan hidup adalah lingkungan
tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran
lingkungan hidup merupakan malapetaka bagi anak didik yang hidup didalamnya. Belajar
pada keadaan udara yang segar yang panas dan pengap. Berdasarkan pernyatan yang
demikian, orang cenderung berpendapat bahwa belajar di pagi hari akan lebih
baik hasilnya dari pada belajar pada sore hari. Kesejukan udara dan ketenangan
suasana kelas diakui sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif. Untuk
terlaksanaanya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
b)
Lingkungan
sosial budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak
didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang
terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial,
susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di
sekolah. Ketika anak didik berada disekolah, maka dia berda dalam sistem sosial
di sekolah. Peraturaan dan tata tertib sekolah harus anak didik taati.
Pelanggaran yang di lakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan
jenis dan berat ringannya pelanggaranya. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan
untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didikyang menunjang keberhasilan belajar
disekolah.
2)
Faktor
Instrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang
akan di capai. Tujuan tentu saja pada tingkatan saja pada tingkat kelembagaan.
Dalam rangka melicinkan ke arah itu diperlukan seperangkat kelaangkapan dalam
berbagai bentuk dan jenisnya. Sarana dan fasilitas yang tersedia harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuaan
belajar anak didik disekolah.
a.
Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for
learning yang merupakan unsur
substansial yang dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar
tidak dapat berlangsung, sebab materi apa yang harus guru sampaikan dalam suatu
pertemuan kelas, belum guru programkan sebelumnya. Setiap guru harus mempelajari
dan menjabarkan isi kurikulum ke dalam program yang lebih rinci dan jelas
sasaranya. Sehingga dapat diketahui dan diukur dengan pasti tingkat
keberhasilan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
b.
Program
Setiap sekolah mempunyai program
pendidikan. Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi kemajuan
pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya
program pendidikan yang di rancang. Program pendidikan di susun berdasarkan
potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana.
c.
Sarana
dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam
pendidikan. Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang sertategis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu persyaratan
untuk membuat suatu sekolah adalah pemilikan gedung sekolah yang di dalamnya
ada ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru dll. Semua bertujuan
untuk memberikan kemudahan pelayanaan anak didik.
d.
Guru
Guru merupakan unsur manusiawi dalam
pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan di dalamnya. Kalau hanya ada anak
didik, tetapi guru tidak ada, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar
di sekolah. Jangankan ketiadaan guru, kekurangan guru saja sudah merupakan
masalah. Mata pelajaran tentu pasti kekosongan guru yang dapat memegangnya.
Mata pelajaran itu tidak dapat diterima oleh peserta didik, karena tidak ada
guru yang memberikan mata pelajaran itu. Akibatnya jumlah jam mengajar dalam
seminggu melebihi delapan belas jam wajib mengajar. Dari segi materi memang menguntungkan
guru taoi merugikan peserta didik. [7]
KESIMPULAN
1.
Belajar
adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisasi (manusia atau hewan)
disebabkan oleh perubahan pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme
tersebut.
2.
Faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari
seseorang itu sendiri dan dapat mempengaruhi
terhadap belajarnya. Faktor-faktor internal antara lain jasmaniah, psikologis,
dan lain-lain.
3.
Faktor
eksternal merupakan unsur lingkungan luar dari peserta didik. Seperti faktor
internal, terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan secara sosial dan faktor
lingkungan secara non sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Mahmud. 2012. Pisikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Karwati, Euis, dkk. 2015. Manajamen Kelas (Classroom Managemen).
Bandung: Alfabeta.
http://husamah.staff.umm.ac.id/files/2010/03/MAKALAH2.pdf
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
[1] Euwis
Karwati, dkk., Manajemen Kelas (Classroom Management), (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm. 186.
[2] http://husamah.staff.umm.ac.id/files/2010/03/MAKALAH2.pdf
[3] Mahmud, Psikologi
Belajar, (Bandung: Pustaka Setia,2010), hlm. 94-95.
[4]
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta:
Bumi Aksara,1992), hlm. 40.
[5] Euwis
Karwati, dkk., Manajemen Kelas (Classroom Management), (Bandung:
Alfabeta, 2015), hlm. 218.
[6] Mahmud, Psikologi
Belajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 101-102.
[7] Syaiful
Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 142-151.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan