![]() |
foto oleh www.kanalinfi.web.id |
Stigma
yang telah ada menyatakan bahwa penelitian kuantitatif diidentikan dengan data
angka, sedangkan penelitian kualitatif diidentikan dengan data non angka. Jenis
pernyataan semacam ini dibenarkan secara umum, namun lebih spesifiknya lagi
dapat dijelaskan sebaga berikut.
Alur
proses dari kedua jenis penelitian tersebut secara umum tidak ada perbedaan. Kecuali
di bagian hipotesis, kalo penelitian kuantitaif terdapat hipotesis, sedangkan
penelitian kualitatif tidak ada. Pada dasarnya, hipotesis itu dijadikan sebagai
alat bantu penelitian. Perbedaan mendasar dari kedua penelitian tersebut
sebenarnya terletak pada kerangka penelitian, kalau penelitian kualitatif
dijadikan sebagai pisau analisis, sedangkan penelitian kuantitatif dijadikan
sebagai jawaban atas rumusan masalah penelitian. Artinya, jawaban penelitian
kuantitatif sudah ada di kerangka penelitian.
Jadi,
menyusun proposal penelitian kuantitaif merupakan 85% bagian dari proses, sedangkan
15% digunakan pada metodologi penelitian. Hanya saja jawaban dari rumusan
masala itu masih teori, makannya harus dibuktikan dengan diuji (upaya untuk
membandingkan antara teori yang sudah disusun dengan realitas di lapangan), jadi
membutuhkan data di lapangan. Analisis data pada penelitian kuantitaif menunjukkan bahwa teori
yang telah disusun itu sesuai dengan realitas dilapangan atau tidak. Disinilah letak
perbedaannya, setelah membandingkannya, teori yang dipakai itu terbukti atau tidak
dengan realitas dilapangan, dan harus ada alasanna, kenapa?
Kesimpulan
dalam penelitian kuantitaif itu sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan. Sedangkan
manfaat penelitian itu menunjukkan sebuah rekomendasi, yakni kegunaan
penelitian itu merupakan implementasi dari penelitian, yang dibentuk dalam
rekomendasi penelitian. Selanjutnya, latar belakang masalah dalam penelitian
kuantitatif pada dasarnya menghendaki untuk peneliti menyusun review atas
realitas yang ada. Penelitian bersifat diduksi jika ingin membuktikan
(mengembangkan atau pengujian) teori dilapangan, sedangkan penelitian bersifat induktif
jika memecahkan masalah dilapangan lalu kemudian dicari jawabannya dengan
melihat teori pada akhirnya.
Terakhir, perbedaan rumusan masalahdari kedua jenis penelitian, yakni penelitian kualitatif berpikir tentang pendekatan proses terjadinya masalah dengan menggunakan analisis yang di pandang sesuai (rumusan masalah membutuhkan jawaban deskriptif), Sedangkan penelitian kuantitatif yakni berupaya menemukan sumber masalah dan efek kejadian sebagai jawaban atas permasalahan, kemudian dibuktikan (rumusan masalah sudah punya jawaban prediktif). Jadi, rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif itu mempunyai sifat (1) Rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang berisi implikasi pemecahan masalah; (2) Dapat diuji (variabel jelas, nampak, dapat dideteksi dan operasioanl); dan (3) Layak secara metodologis (bisa dideteksi dan diukur).
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan