,

Metopen: Tinjauan Pustaka

Dalam bab dua, penulis  (John W. Creswell) menjabarkan terkait tinjauan pustaka tidak sebagaimana penulis buku metodologi pada umumnya. Tinjauan pustaka dengan tujuan utamanya menjabarkan informasi kepada pembaca perihal hasil-hasil penelitian terkait atau penelitian terdahulu yang erat kaitannya dengan penelitian saat itu, menjadi jembatan terhadap literatur lain, serta mengisi celah penelitian untuk dikembangkan, dikritik, atau bahkan dijadikan landasan penemuan teori baru, diperluas pemaknaannya sebagaimana berikut ini:

1. Topik penelitian, yakni tema penelitian (latar belakang masalah) menjadi poin utama untuk dipertimbangkan, apakah pengangkatannya untuk diteliti bersifat dapat dan atau perlu. Dapat diteliti berarti mudah dijangkau, tersusun, dan terselesaikan, sedangkan perlu diteliti mendefinisikan lebih dari pada dapat diteliti, artinya tema penelitian memang dibutuhkan baik dari kalangan akademisi, masyarakat luas, instansi terkait, atau bersifat pragmatis bagi si peneliti sendiri.

2. Langkah-langkah melakukan tinjauan pustaka. Bagi peneliti, sebaiknya menggunakan kata kunci untuk memulai pencarian topik terkait sesuai tema penelitian. Selanjutnya, kunjungilah perpustakaan atau tempat referensi lain, mulailah mencari hasil karya minimal lima puluh penelitian seperti artikikel, jurnal dan sejenisnya, baca secara sepintas dan buatlah peta literatur yang akan dibahas pada bagian sub penelitian, lalu ringkaslah dari beberapa referensi terkait. Kemudian, buatlah tinjauan pustaka dengan menyusunnya secara sistematis, dan pada bagian akhir penyusunan tinjauan pustaka masukanlah pandangan peneliti tentang perlunya penelitian yang akan dilakukan. langkah lain melakukan tinjauan pustaka dapat dilakukan melalui database terkomputerisasi dengan langkah yang tidak jauh berbeda.

3. Prioritas dalam memilih literatur. Tidak semua literatur dapat dimasukkan kedalam tinjauan pustaka, dalam hal ini hanya literatur yang relevan, terbaru, dan teruji secara keilmuan sajalah menjadi tolak ukur pemilihannya.

Bab ini memberikan arahan untuk mendalami tinjauan pustaka dari berbagai segi pemanfaatannya, dalam arti luasnya, penggunaan peta literatur dan mengabstrasikannya sangatlah diperlukan agar literatur yang diambil, dijadikan sandaran informasi berupa data penelitian dan penyampaiannya kepada pembaca nantinya menjadi jelas-gamblang, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Lebih dari itu, penempatan tinjauan pustaka dalam penelitian ternyata mempengaruhi nilai kualitas sebuah penelitian.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan