, , , , ,

Kalimat

Komponen dalam kalimat setidaknya terdiri dari frasa kata benda dan frasa kata kerja. Yang pertama, dalam kalimat setidaknya terdapat satu kata benda (subjek kalimat) dan mencakup semua deskriptor relevan dari kata benda tersebut, seperti besar atau cepat. Yang kedua, dalam kalimat setidaknya terdapat satu frasa kata kerja (predikat) dan apapun yang berpengaruh dari kata kerja tersebut, jika ada. Untuk selanjutnya, pemahaman terhadap kalimat dari segi strukturnya (sintaks) tergambarkan dalam tabel gambar berikut

Melalui tabel gambar terrsebut, membedakan antar studi persepsi yang menyelidiki struktur fonetik bahasa, sedangkan sintaksis berfokus pada studi tata bahasa frasa pada kalimat, dengan kata lain mepertimbangkan keteraturan struktur kalimat. Di sini pula membedakan tata bahaha secara perspektif dan tata bahasa secara deskriptif (psikolinguistik). Dalam tata bahasa perspektif menekankan pada penetapan cara yang benar untuk menyusun penggunaan bahasa tertulis maupun lisan, sedangkan tata bahasa deskriptif adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk menggambarkan struktur, fungsi, dan hubungan kata-kata dalam bahasa. Contoh dari keduanya seperti ucapan Eka terhadap ayahnya yang membawa buku dari lantai atas, “Ayah, apa yang kamu bawa buku itu yang tidak saya inginkan dibaca sampai habis?” melalui kalimat itu, ahli bahasa perspektif mana pun akan menggelengkan kepalanya, keheranan, namun tidak bagi ahli bahasa deskriptif untuk mengurai kemampuan Eka untuk menghasilkan kalimat yang sedemikian kompleks, dan dengan interdependensi internal yang begitu rumit (Sternberg, Sternberg, dan Mio 2012).

1.      Slip Lidah

Produksi bahasa berbeda dengan pemahaman bahasa, pemahaman dimulai dengan pesan lisan atau tertulis yang harus ditafsirkan untuk menentukan pemikiran yang mendasarinya, sedangkan ketika seseorang berbicara, dimuali dengan pemikiran yang harus ditemukan kata-kata yang tepat. Untuk mempelajari lebih jauh, maka pakar bahasa mengidentifikasikan melalui keluaran slip lidah, yakni kesalahan yang dibuat seseorang ketika berbicara. Melalui gambar tersebut, Fromkin, Garret, Dell dan Harley  menunjukkan beberapa contoh slip lidah. Kemudian, slip lidah umumnya melibatkan satu kata, morfem atau fenom, diganti dengan kata lain, morfem atau fenom (Groome dan Dewart 1999).

2.      Menganalisis Kalimat: Tata Bahasa Frasa-Struktur

Ahli bahasa sering menggunakan diagram pohon, seperti yang tertera pada gambar di atas. Secara khusus, diagram tersebut menunjukkan bahwa kalimat bukan hanya rangkaian kata yang terorganisir, dirangkai secara berurutan. Sebaliknya, mereka diatur kedalam struktur hierarki dari frasa yang tertanam. Penggunaan diagram pohon membantu menyoroti banyak aspek tentang bagaimana seseorang menggunakan bahasa, termasuk kecanggihan linguistik dan kesulitan seseorang dalam berbahasa. Dengan mengamati diagram pohon dari kalimat yang ambigu, psikolinguistik dapat menunjukkan dengan lebih baik sumber dari kebingungan bahasa dan berbahasa (Sternberg dkk. 2012).

 

3.      Pendekatan Baru Terhadap Sintaks: Tata Bahasa Transformasional

Pada tahun 1957, Noam Chomsky merevolusi studi sintaksis, dengan mengamati keterkaitan frasa dan kalimat, sekaligus hubungan sintaksis antar kalimat. Secara khusus, Dia mengusulkan studi tata bahasa transformasional dengan melibatkan aturan transformasional. Aturan tersebut memandu cara penyusunan proposisi yang mendasari sebuah kalimat. Cara sederhananya dengan mengatakan bahwa transformasi adalah aturan yang memetakan struktur pohon ke struktur pohon lain. sebagaimana gambar di atas, dengan penerapan aturan transformasional, struktur dalam mengacu pada struktur sintaksis yang mendasari yang menghubungkan berbagai struktur frasa melalui berbagai aturan transformasional. Sebaliknya, struktur permukaan mengacu pada salah satu dari berbagai struktur frasa yang mungkin dihasilkan dari transformasi tersebut (Groome dan Dewart 1999).

 

Sumber Referensi

Groome, David, dan Hazel Dewart. 1999. An introduction to cognitive psychology: processes and disorders. London ; New York: Psychology Press.

Sternberg, Robert J., Karin Sternberg, dan Jeffery Scott Mio. 2012. Cognitive psychology. 6th ed. Belmont, CA: Wadsworth/Cengage Learning.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan