, , ,

AI dan Mekanisme Otak

Ilustrasi AI oleh Sam Slator/https://www.fundcalibre.com

Dalam hal ini, AI memang bertujuan untuk menduplikasi sistem kerja otak manusia sedemikian rupa. Akan tetapi, memang benarnlah AI tidak mampu untuk menghasilkan sekaligus menandingi tingkat kognitif manusia. Sebagi bahan pembuktian, salah satu poin dari apa yang di teliti oleh James A. Crowder dan Shelli Friess, dimana penelitian mereka berusaha untuk mendeskripsikan seputar Artificial Intelligence (AI), dengan tujuan untuk menetapkan beberapa prinsip, teori dan konsep dasar yang dirasa menjadi acuan bagi AI secara nyata dan otonom. Dengan menciptakan seperangkat struktur sistem AI yang menduplikasi dari otak manusia –dikatakan sebagai kecerdasan dan psikologi buatan­– adalah niscaya (Crowder, Friess, dan Ncc 2012). Dan oleh karena itu, penelitian mereka berbincang seputar psikologi buatan, bagaimana sistem dibuat dan bagaimana respon dari manusia akan hal itu. Setidaknya poin pembahasan penelitian meliputi

1. Psikologi Buatan. Psikologi buatan mempelajari tentang proses mental melalui Artificial intelligence system (AIS) yang mirip dengan manusia. Dimana Dan Curtis sebagai tokoh awal yang mengenalkannya, sistem ini akan mendekati kompleksitas manusia jika otonom, berkembang, dan mandiri.

2. Kognisi Buatan. kognisi buatan mengacu pada cara kerja mesin dengan mempelajari, mengintegrasikan, mengingat dan menggunakan informasi yang dimiliki dari proses penerimaan.

3. Intuisi Buatan. Tujuan dari AIS adalah memberikan intuisi kognitif untuk merespon dunia secara nyata di waktu, mode otonom. Menggunakan struktur argumen yang dialektik dalam menangai ambiguitas informasi dan konflik.

4. Manusia vs Emosi Mesin. Dalam AI, emosi yang dihasilkan adalah respon dari keadaan yang sedang dialami. Artinya, ketika situasi tidak memungkinkan bagi sistem, maka hal yang harus dilakukan untuk meminimalisir keadaan adalah cara kerja AI.

5. Emosi Dasar. Dalam manusia, mengacu pada keterpenuhan kebutuhan, dan AI akan mendupikasi itu untuk menerjemahkan emosi terhadap manusia, dan sebaliknya.

6. Persepsi Manusia terhadap AI. Kebanyakan mempunyai pandangan akan bagaimana AI memberi kesenangan, ramah, dapat diandalkan, dan bermanfaat bagi manusia.

7. Penerimaan Manusia terhadap AI. Jelas ada sisi positif dan negatif dari AI, untuk positifnya dapat membantu manusia mengefisienkan waktu dengan teknologi, membantu keamaan negara, memecahkan masalah yang kompleks dalam kehidupandan otomotif mampu meringarkan pekerjaan manusia. Sisi negatifnya berupa keharusan manusia untuk mengerti betul tentang AI dan berbagai komponen yang tercipta darinya.

 

Sumber Referensi

Crowder, James, Shelli Friess, dan Ma Ncc. 2012. Artificial Psychology: The Psychology of AI.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan