,

Asal-usul Pesantren


Pondok pesantren adalah suatu tempat (lembaga pendidikan) yang mengajarkan tentang pengetahuan ilmu agama. Dimana minimal harus ada lima unsur pokok yang harus dipenuhi, yakni pondok, masjid, pengajaran kitab-kitab Islam klasik, santri, dan kiai. Disisi lain, terdapat perbedaan dikalangan ahli sejarah terkait asal-usul dan latar belakang pesantren di Indonesia.[1] Berikut adalah ulasan singkat perhelatan historis akan eksistensi pesantren di Indonesia, yakni:Pertama, menyatakan bahwa pesantren di Indonesia berakar dari tradisi Islam sendiri, yaitu tradisi tarekat. Pendapat ini berkaitan dengan fakta bahwa awal penyebaran Islam di Indonesia banyak dilakukan dalam bentuk kegiatan tarekat yang dipimpin oleh kiai. Di bawah bimbingan kiai, para pengikut tarekat mengadakan suluk, melakukan kegiatan ibadah di masjid. Selain diajarkan amalan-amalan tarekat, para pengikut tarekat juga diajarkan kitab agama dalam pelbagai cabang ilmu pengetahuan agama Islam. Pengajaran kitab keagamaan ini kemudian dinamakan pengajian. Pada tahap perkembangan selanjutnya, lembaga pengajian ini tumbuh menjadi lembaga pesantren.
Kedua, menyatakan bahwa keberadaan pesantren di Indonesia terinspirasi oleh lembaga pendidikan “kuttab” pada masa bani Umayyah yang semula hanya merupakan lembaga baca dan tulis dengan sistem halaqah. Lembaga ini, pada tahap selanjutnya, mengalami perkembangan signifikan karena didukung oleh masyarakat serta adanya aturan yang harus dipatuhi oleh pendidik dan peserta didik.
Ketiga, menyatakan bahwa pesantren di Indonesia merupakan adaptasi dari sistem pesantren orang-orang Hindu di Nusantara sebelum Islam. lembaga ini merupakan tempat mengajarkan ajaran-ajaran agama serta membina kader-kader penyebar agama Hindu. sistem pendidikan pesantren memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan Hindu-Budha, memiliki kesamaan dengan mandala dan asrama dalam khazanah lembaga pendidikan pra-Islam.



[1] Tri Huda Munawar and Achyar Hudda, “Filsafat Pendidikan Islam: Analisis Filosofis Tentang Sistem Dan Lembaga Pendidikan Islam,” JOIES: Journal of Islamic Education Studies 2, no. 2 (December 17, 2017): 282–283.

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan