Manusia
diciptakan dari bahan terunik dan
terciptalah ia dengan berbagai macam keunikan di kehidupannya, seandainya kita memahami
keunikan pribadi, maka investasikanlah itu ditempat yang telah disediakan oleh-Nya.
Sebagai contohnya, tengoklah dua tokoh ini.
Hipocrates (460-377 SM)
Hipocrates
yang sering disebut sebagai bapak ilmu kedokteran. Ia mengatakan bahwa manusia
dibagi-bagi dalam empat golongan berdasarkan temperamennya, yaitu:
1. Phlegmatik,
yaitu terlalu banyak lendir dalam tubuhnya dan bertemperamen lambat 2. Kholeri, yaitu terlalu banyak sum-sum kuning dalam tubuhnya, bertemperamen semangat dan gesit
3. Melancholic, yaitu terlalu banyak sum-sum hitam, bertemperamen murung
4. Sanguine, terlalu banyak darah, mempunyai temperamen gembira
Imam Fachruddin Ar-Razzi (Wafat 606
H)
Pandangan
Imam Fachruddin Ar-Razzi dalam kitab tafsirnya Mafatih Al-Ghaib. Ketika ia memahami roh sebagai amri rabbi, ia mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan amar Tuhan adalah
urusan Allah yang berkaitan dengan ilmu penakwilan tentang roh atau jiwa. Ilmu tentang
roh hanya diberikan sedikit kepada manusia (rasikh),
tetapi siapa pun orangnya yang menerima ilmu tentang jiwa dan Allah, ia akan
memiliki kemampuan menganalisis setiap gejala kehidupan yang merupakan gejala
jiwa manusia. Ar-Razzi mempercayai roh abadi, dan akal manusia diciptakan dari
substansi ilahi
Kedua
tokoh tersebut telah memancarkan keunikan
mereka dengan ciri khasnya tersendiri, adapun masyarakat luas dapat memahami
hasil pemancaran mereka ataupun tidak, itulah problematika yang semestinya
menjadi bahan evaluasi kehidupan masing-masing.
Selamat
menemukan keunikan yang telah
diberikan kepada kita. Ya Allah, bimbinglah kami diatas petunjuk-Mu. Aamiin.
Referensi:
Nurussakinah
Daulay, M.Psi. 2014. Pengantar Psikologi
dan Pandangan Al-Qur’an tentang Psikologi. Jakarta: Prenadamedia Group.
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan