Perbedaan :
A. Paradigm dan sintagma. Suatu paradigma adalah seperangkat asosiasi tanda-tanda dari “sesuatu” yang menjadi bagian dari sejumlah upaya untuk mendefinisikan “sesuatu” itu menjadi kategori, tetapi setiap tanda secara signifikan membedakan dirinya dengan yang lain. Suatu sintagma adalah sebuah tatanan kombinasi yang menginteraksikan tanda-tanda yang membentuk suatu kesatuan pemaknaan (kerap disebut rantai).
![]() | |||
![]() ⬇️ |
komunis
|
aliran
|
Ateis
|
Agamawan
|
Pengabdi
|
Tuhan
| |
polisi
|
Penjaga
|
keamanan
|
B. Denotasi dan konotas. Denotasi mengarah pada paparan definisional atau pemaknaan literal tanda, konotasi merujuk pada sosio-kultural dan asosiasi personal (ideology, emosi, dan sebagainya). Konotasi diturunkan bukan dari tanda tetapi dari cara masyarakat menggunakan dan nilai-nilai yang ada di masyarakat, dan ini berlaku baik pada penanda maupun petanda.
C. Dekonstruksi. Barbara Johnson, dekonstruksi adalah strategi mengurai teks. Dekondtruksi merelatifkan kecenderungan akan kebenaran absolut dengan mengakui perbedaan yang tersubordinasi dibawah otoritas (authority) atau author suatu teks. Maka lebih tepat bila dekonstruksi disebut relativisme ketimbang nihilistic.
Referensi:
Audifax, Semiotika Tuhan, (Yogyakarta : Pinus Book Publisher, 2007), hlm 29-47.
Strukturalisme Tuhan
BalasHapusStrukturalisme tuhan ?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbang... biar bacanya mudeng gimananya bang?. aku kayak kesulitan memahaminya bang.
BalasHapusWah disambi buka KBBI, itkutin petunjuk anak panahnya yo he
HapusYg kurang paham bagian mana iki he
Sama, aku juga ga paham:v
BalasHapusBahasanya disederhanakan lagi mas hehe